Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Dolar AS (USD) terhadap enam mata uang utama, menelusuri kembali penurunannya dari sesi sebelumnya dan diperdagangkan di sekitar 98,50 selama jam perdagangan Asia pada hari Kamis (17/7). Para pedagang akan memantau Penjualan Ritel AS untuk bulan Juni, diikuti oleh Klaim Pengangguran Awal mingguan dan Indeks Manufaktur Philly Fed yang akan dirilis nanti di sesi Amerika Utara.
Dolar AS mendapat dukungan dari meningkatnya peluang Federal Reserve (Fed) untuk mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 4,25%-4,50% pada pertemuan kebijakan bulan Juli, didorong oleh angka inflasi Juni yang lebih tinggi dari perkiraan dari Amerika Serikat (AS).
Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan pada hari Selasa bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) AS naik 2,7% year-on-year pada bulan Juni, sesuai dengan ekspektasi Pasar. IHK inti tercatat di angka 2,9%, tepat di bawah perkiraan 3,0%, tetapi masih jauh di atas target Federal Reserve sebesar 2%. Pada hari Rabu, biro tersebut merilis data Indeks Harga Produsen (IHP) AS, yang menunjukkan bahwa angka tersebut tetap tidak berubah secara tak terduga pada bulan Juni, sementara IHP inti naik 2,6% secara tahunan.
Presiden Fed Dallas, Lorie Logan, mengatakan pada hari Selasa bahwa Fed kemungkinan perlu mempertahankan suku bunga untuk beberapa waktu lebih lama guna memastikan inflasi tetap rendah dalam menghadapi tekanan kenaikan Tarif pemerintahan Trump. Lebih lanjut, Presiden Fed New York, John Williams, mengatakan pada Rabu malam bahwa kebijakan moneter berada di posisi yang tepat untuk memungkinkan Fed memantau perekonomian sebelum mengambil keputusan selanjutnya.
Buku Beige Fed terbaru menunjukkan bahwa meskipun aktivitas bisnis secara keseluruhan tetap sehat dan tekanan inflasi relatif terkendali, tekanan biaya yang mendasarinya meningkat, dan pelaku bisnis tetap berhati-hati.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa ia berencana untuk mengirimkan satu surat kepada lebih dari 150 negara, yang akan memberi tahu mereka tentang Tarif 10% yang akan mereka hadapi. Ia menekankan bahwa negara-negara ini “bukan negara besar” dengan hubungan dagang terbatas dengan AS, tidak seperti Tiongkok atau Jepang. Ia juga mengisyaratkan tarifnya bisa naik menjadi 15-20%, meskipun ia tidak mengonfirmasi detailnya. Mengenai Tarif untuk Kanada, ia mengatakan masih terlalu dini untuk berkomentar. Namun, kesepakatan Tarif dengan India sudah sangat dekat. (Arl)
Sumber: Fxstreet
Pasar Ritel Jadi Fokus! Dolar AS Menguat Mendekati 98,50
