Nilai tukar Euro terhadap Dolar Amerika Serikat (EUR/USD) menguat secara moderat pada sesi perdagangan Jumat pagi, didorong oleh meningkatnya selera risiko investor dan komentar dovish dari pejabat Federal Reserve. EUR/USD diperdagangkan di sekitar level 1,1615 setelah sempat menyentuh posisi terendah tiga minggu di 1,1555 pada hari Kamis.
Kenaikan ini terjadi setelah Gubernur Federal Reserve, Christopher Waller, menyatakan bahwa The Fed seharusnya mempertimbangkan pemangkasan suku bunga secepatnya, mengingat meningkatnya risiko terhadap Pasar tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi AS. Komentar tersebut disampaikan dalam pidatonya Kamis malam waktu AS, dan langsung memberikan tekanan terhadap Dolar AS sebagai aset safe haven.
Sebelumnya, Pasar sempat dikejutkan oleh rilis data ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan. Penjualan ritel Juni naik signifikan, sementara klaim pengangguran mingguan turun ke level terendah dalam tiga bulan. Meskipun data ini sempat mendukung Dolar, pelaku Pasar kini tampaknya lebih fokus pada arah kebijakan moneter ke depan.
Sentimen Pasar juga mendapat dukungan dari laporan keuangan sejumlah perusahaan besar, termasuk Netflix yang mencatatkan hasil kuartalan di atas ekspektasi. Hal ini ikut mendorong reli saham global dan memperlemah posisi Dolar AS di Pasar internasional.
Meski Euro menguat hari ini, secara mingguan pasangan EUR/USD masih mencatat penurunan sekitar 0,60%, menjadikannya minggu negatif kedua berturut-turut. Pelaku Pasar kini menantikan pertemuan FOMC pada akhir Juli, yang akan menjadi penentu arah kebijakan suku bunga The Fed dan pergerakan Dolar AS selanjutnya.
Sumber: (ayu-newsmaker)
