Minyak Tahan Kenaikan di Tengah Isyarat Krisis Pasokan

Minyak mempertahankan kenaikannya pada awal sesi Asia hari Jumat (18/7) setelah data AS menunjukkan ekonomi terbesar dunia itu bertahan meskipun terdampak perang dagang yang dipimpin Washington, sementara metrik Pasar Minyak mentah menunjukkan keketatan pasokan jangka pendek.
Patokan global Brent diperdagangkan di atas $69 per barel setelah naik lebih dari 1% pada sesi sebelumnya, sementara West Texas Intermediate mendekati $67. Di Pasar yang lebih luas, data AS yang kuat meredakan kekhawatiran tentang ekonomi, membantu menopang sentimen risiko dan reli ekuitas global.
Minyak mentah berjangka, serta Minyak gas, tetap mengalami backwardation dalam beberapa bulan terakhir kurvanya, yang berarti para pedagang harus membayar lebih untuk mengamankan pasokan yang cepat. Pola itu menunjukkan kondisi yang ketat bahkan ketika kartel produsen OPEC+ telah melonggarkan pembatasan produksi dengan cepat.
Minyak mentah lebih tinggi sejauh ini bulan ini, menyusul kenaikan pada bulan Mei dan Juni. Baik Morgan Stanley maupun Goldman Sachs Group Inc. telah menyatakan dalam beberapa hari terakhir bahwa meskipun stok Minyak mentah global telah meningkat, peningkatan substansial telah terjadi di wilayah-wilayah yang tidak terlalu berpengaruh dalam penetapan harga.
“Meskipun persediaan global telah meningkat sangat signifikan, stok di pusat-pusat penetapan harga — terutama di AS — masih cukup rendah,” ujar Daan Struyven, kepala riset Minyak di Goldman Sachs, kepada Bloomberg Television. Fokus Pasar telah bergeser ke risiko penurunan pasokan, ujarnya.
Minyak mentah Brent untuk penyelesaian September sedikit berubah pada harga $69,51 per barel pada pukul 08.18 pagi waktu Singapura.
Minyak mentah WTI untuk pengiriman Agustus stabil pada harga $67,52 per barel. (Arl)
Sumber: Bloomberg

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.