Harga Emas turun pada hari Selasa (22/7) karena aksi ambil untung investor setelah harga mencapai level tertinggi lima minggu, sementara pelaku Pasar fokus pada perundingan perdagangan menjelang tenggat waktu Presiden AS Donald Trump pada 1 Agustus.
Harga Emas spot turun 0,3% menjadi $3.386,25 per ons pada pukul 08.08 GMT. Sebelumnya di sesi tersebut, Emas batangan mencapai level tertinggi sejak 17 Juni.
Harga Emas berjangka AS turun 0,2% menjadi $3.398,40.
Harga Emas sedikit melemah di tengah aksi ambil untung, tetapi tetap mendekati level tertinggi lima minggu karena ketidakpastian yang masih ada menjelang tenggat waktu Tarif 1 Agustus, kata Jigar Trivedi, analis komoditas senior di Reliance Securities.
“Emas kemungkinan akan tetap bullish. Resistance yang kuat terlihat di dekat $3.420. Di sisi lain, $3.350 merupakan support,” ujarnya.
Indeks Dolar AS naik tipis 0,1% terhadap mata uang utama lainnya. Dolar yang lebih kuat membuat Emas yang dihargakan dalam Dolar AS lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Para diplomat Uni Eropa mengatakan bahwa blok tersebut sedang menjajaki langkah-langkah balasan yang lebih luas terhadap Amerika Serikat karena prospek perjanjian perdagangan dengan Washington semakin menipis. Trump telah mengancam Tarif 30% untuk impor Eropa jika tidak ada kesepakatan yang tercapai sebelum batas waktu 1 Agustus.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan bahwa Pemerintah memprioritaskan kualitas kesepakatan perdagangan daripada waktu.
Fokus juga tertuju pada pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve AS yang dijadwalkan minggu depan, di mana bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap untuk saat ini dan berpotensi memulai pemangkasan suku bunga pada bulan Oktober.
Emas cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah dan selama masa ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.
Harga Perak spot turun 0,3% menjadi $38,81 per ons, platinum stabil di $1.437,65, dan paladium turun 0,2% menjadi $1.261,93.
Nornickel Rusia, produsen paladium global terkemuka, menurunkan proyeksi produksi paladiumnya, kini memperkirakan antara 2,677 hingga 2,729 juta ons, dibandingkan dengan estimasi sebelumnya sebesar 2,704 hingga 2,756 juta ons. (Arl)
Sumber: Reuters
Emas Terkoreksi, Investor Pilih Amankan Keuntungan Dulu!
