Emas Cetak Tertinggi Lima Minggu, Didorong Ketidakpastian Perdagangan dan Yield AS Melemah
Harga Emas melonjak ke level tertinggi dalam lima pekan pada Selasa (22/7), didukung oleh kekhawatiran Pasar terhadap potensi kegagalan kesepakatan dagang AS-Uni Eropa serta penurunan imbal hasil Obligasi AS.
Emas spot naik 1% ke $3.428,84 per ons, sementara Emas berjangka AS naik 1,1% ke $3.443,70.
Penurunan yield Obligasi 10-tahun AS ke level terendah dalam dua minggu membuat logam tanpa imbal hasil seperti Emas menjadi lebih menarik.
Analis Pasar memperkirakan minat terhadap aset safe haven akan tetap tinggi, terutama menjelang tenggat waktu Tarif 1 Agustus dari Presiden AS Donald Trump.
Ketidakpastian meningkat setelah Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan bahwa AS tidak terburu-buru menyelesaikan kesepakatan dan bahkan membuka kemungkinan memperpanjang tenggat Tarif dengan Tiongkok hingga 12 Agustus. Di sisi lain, Uni Eropa mengisyaratkan akan menyiapkan tindakan balasan jika tidak tercapai kesepakatan perdagangan.
Harga Emas juga mendapat dukungan dari spekulasi Pasar bahwa The Fed akan mempertimbangkan pemangkasan suku bunga pada pertemuan Oktober, meskipun pekan depan diperkirakan masih menahan suku bunga.
Lingkungan suku bunga rendah biasanya menguntungkan Emas karena menurunkan opportunity cost bagi investor.
Sementara itu, logam mulia lainnya mencatat pergerakan beragam. Perak naik 0,6% ke $39,16 per ons, palladium menguat 1,4% ke $1.282,82, namun platinum turun 0,5% ke $1.431,64. Analis memperkirakan level $3.420 sebagai area resistensi penting untuk Emas, dengan dukungan kuat di sekitar $3.350.(yds)
Sumber: Reuters
Emas Tembus Puncak 5 Pekan di Tengah Kekhawatrian Perdagangan
