Harga Minyak dunia menguat pada awal perdagangan Rabu, didorong oleh harapan kemajuan dalam perundingan dagang antara Amerika Serikat dan mitra-mitra utamanya. Minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September naik mendekati $66 per barel, setelah mencatat penurunan tiga hari. Sementara itu, Brent ditutup sedikit di bawah $69 per barel pada Selasa.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan tercapainya dua kesepakatan Tarif baru, masing-masing dengan Filipina (19%) dan Jepang (15%). Pernyataan ini memperkuat optimisme Pasar bahwa AS akan mampu menghindari perang dagang besar, yang sebelumnya menekan harga Minyak global.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, juga menyampaikan bahwa ia akan bertemu dengan pejabat Tiongkok pekan depan di Stockholm untuk membahas perpanjangan tenggat waktu negosiasi perdagangan yang saat ini ditetapkan pada 12 Agustus. Ia menambahkan, pembicaraan dapat meluas mencakup isu pembelian Minyak oleh Tiongkok dari Rusia dan Iran—dua negara yang saat ini dikenai sanksi oleh AS.
Meski begitu, pergerakan harga Minyak masih relatif terbatas bulan ini. Ketidakpastian seputar permintaan akibat kekhawatiran resesi global dan kembalinya produksi OPEC+ membuat investor tetap waspada. Di sisi lain, data dari lembaga industri menunjukkan persediaan Minyak AS turun sedikit minggu lalu, dan Pasar kini menanti laporan resmi yang akan dirilis Rabu malam.
Sumber: newsmaker.id
Harga Minyak Naik, Investor Pantau Kemajuan Perundingan Dagang AS
