Minyak Sedikit Tertekan, Ketidakpastian Dagang Bayangi Arah Pasar

Harga Minyak turun untuk sesi keempat berturut-turut pada hari Rabu (23/7), karena investor menilai perkembangan perdagangan termasuk kesepakatan Tarif AS, membuka tab baru dengan Jepang menjelang pengumuman data saham AS.
Minyak mentah Brent berjangka turun 50 sen, atau 0,7%, menjadi $68,09 per barel pada pukul 11.19 GMT. Minyak mentah West Texas Intermediate berjangka AS turun 47 sen, atau 0,7%, menjadi $64,84 per barel.
Kedua patokan tersebut turun sekitar 1% pada sesi sebelumnya setelah Uni Eropa mengatakan sedang mempertimbangkan tindakan balasan terhadap Tarif AS.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa AS dan Jepang telah mencapai kesepakatan perdagangan yang mencakup Tarif 15% atas impor AS dari Jepang.
Komisi Eropa berencana mengajukan Tarif balasan atas barang-barang AS senilai 93 miliar euro ($109 miliar) untuk disetujui oleh anggota UE, sementara fokus utama Komisi adalah mencapai hasil negosiasi dengan Amerika Serikat untuk menghindari Tarif AS sebesar 30%.
Investor sedang menunggu data inventaris Minyak AS dari Badan Informasi Energi (EIA) pada hari Rabu nanti.
Dalam sinyal positif lainnya bagi Pasar Minyak mentah, Menteri Energi AS mengatakan pada hari Selasa bahwa AS akan mempertimbangkan sanksi terhadap Minyak Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina.
UE pada hari Jumat menyetujui paket sanksi ke-18 terhadap Rusia, yang menurunkan batas harga Minyak mentah Rusia. (Arl)
Sumber: Reuters

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.