Harga Emas kembali melemah pada perdagangan Jumat pagi, terseret oleh Penguatan Dolar AS (USD) yang menarik minat beli di Pasar valuta. Logam mulia ini sempat menguat semalam, namun kembali bergerak negatif di sesi Asia dan bertahan di kisaran pertengahan $3.300-an per ons. Penguatan USD dari level terendah multi-minggu menjadi salah satu faktor utama yang membebani harga Emas.
Optimisme Pasar terhadap kesepakatan dagang AS–Jepang turut mengurangi permintaan terhadap aset safe haven seperti Emas. Sentimen negatif terhadap Emas kini sudah memasuki hari ketiga berturut-turut. Meski demikian, Emas tetap berada di dekat level mingguan, mencerminkan Pasar yang masih berhati-hati terhadap prospek jangka pendek.
Di sisi lain, ketidakpastian arah kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed) menjadi faktor penahan tekanan lebih dalam terhadap harga Emas. Tekanan politik terhadap The Fed untuk menurunkan suku bunga juga memunculkan kekhawatiran soal independensi bank sentral, yang dapat memicu minat beli kembali terhadap aset aman.
Selain itu, ketegangan geopolitik di Asia Tenggara—khususnya eskalasi sengketa perbatasan antara Thailand dan Kamboja—berpotensi memberikan dukungan jangka pendek terhadap harga Emas. Investor kini menunggu data Pesanan Barang Tahan Lama AS yang dirilis hari ini, yang bisa memicu volatilitas baru terhadap Dolar dan logam mulia menjelang akhir pekan.(ayu)
Sumber: newsmaker.id
Emas Melemah Tertahan, Dolar AS Menguat Jelang Data Ekonomi
