Harga Minyak memangkas kenaikannya pada Kamis sore setelah laporan Reuters menyebutkan bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump mungkin akan mengizinkan Chevron untuk melanjutkan operasinya di Venezuela.
Minyak mentah Brent naik 26 sen, atau 0,38%, ke $68,77 per barel pada pukul 13:14 waktu CDT (18:14 GMT), sedangkan WTI (West Texas Intermediate) AS naik 44 sen, atau 0,67%, ke $65,69 per barel.
Sebelumnya, WTI sempat naik lebih dari satu Dolar, dan Brent juga hampir mencapai level tersebut.
“Kabar bahwa Chevron mungkin diizinkan kembali beroperasi di Venezuela langsung menjegal pergerakan Pasar,” kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC.
Kilduff menambahkan bahwa Pasar tidak memperkirakan Pemerintah AS akan membuka Venezuela untuk perusahaan Minyak AS lainnya.
“Ini hanya pengecualian khusus,” tegasnya.
Dukungan dari Rusia dan Data Stok Minyak AS
Sebelum berita Chevron muncul, harga Minyak sempat menguat karena Rusia berencana memangkas ekspor bensin ke semua negara kecuali beberapa sekutu dan Mongolia—negara yang memiliki kesepakatan pasokan dengan Moskow.
“Rencana Rusia memotong ekspor bensin memberi dorongan positif bagi Pasar,” kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group.
“Pasar sedang mencari alasan untuk naik, dan itu menjadi pemicunya.”
Pada awal sesi perdagangan, harga Minyak juga terdorong oleh laporan penurunan stok Minyak mentah AS dan harapan tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan Uni Eropa, yang dapat menurunkan Tarif.
“Penurunan stok Minyak mentah AS dan langkah diplomatik perdagangan memberi dukungan tambahan pada harga,” jelas Janiv Shah, analis dari Rystad Energy.
Stok Minyak AS Turun Tajam, Trade Deal Tambah Sentimen Positif
Pada hari Rabu, dua diplomat Eropa mengatakan bahwa Uni Eropa dan AS semakin mendekati kesepakatan dagang yang mungkin mencakup Tarif dasar 15% terhadap impor UE, dengan kemungkinan pengecualian. Ini bisa menjadi kesepakatan besar berikutnya setelah perjanjian dengan Jepang.
Masih pada hari Rabu, data dari Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan bahwa stok Minyak mentah AS turun 3,2 juta barel menjadi 419 juta barel pekan lalu. Penurunan ini jauh melebihi ekspektasi analis, yang dalam jajak pendapat Reuters hanya memperkirakan penurunan sebesar 1,6 juta barel.(yds)
Sumber: Reuters
Minyak Pangkas Kenaikan Pasca AS Pertimbangkan Izin Chevron Beroperasi Lagi di Venezuela
