
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA – Jakarta, CNBC Indonesia- Harga emas akhirnya tumbang setelah terbang empat hari. Pelemahan emas ini justru terjadi di tengah melemahnya dolar Amerika Serikat (AS).
Merujuk data Refinitiv, harga emas ditutup di level US$ 2.753,69 per troy ons pada perdagangan Kamis (23/1/2025). Harganya melemah 0,05%. Pelemahan ini mengakhiri rally panjang emas selama empat hari dengan penguatan mencapai 1,93%.
Harga emas mulai menguat tipis hari ini. Pada Jumat 924/1/2025) pukul 06.56 WIB, harga emas ada di posisi US$ 2.754,11 per troy ons atau menguat 0,02%.
Harga emas justru melemah di tengah banyaknya sentimen positif mulai darimelandainya dolar AS hingga pernyataan Presiden Donald Trump.
Indeks dolar melandai ke 108,04 pada perdagangan kemarin atau levelterendahnya sepanjang tahun ini.
Pelemahan dolar seharusnya berdampak positif ke emas. Pembelian emas dikonversi ke dolar sehingga melemahny adolar AS membuat emas menjadi makin murah untuk dibeli sehingga pembelian meningkat.
Selain itu, pernyataan Trump di World Economic Forum juga seharusnya berdampak positif ke emas. Berpidato melalui saluran video, kemarin, Trump mengungkapkan sejumlah pernyataan penting mulai dari permintaannya agar suku bunga turun hingga rencana perang dagang.
Dalam pidatonya, Presiden Trump melancarkan serangan pertamanya kepada bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed). Dia mengatakan akan memberikan tekanan untuk menurunkan suku bunga.
Dengan suku bunga yang lebih rendah, dolar AS akan semakin turun sehingga harga emas diharapkan makin menguat. Nyatanya, harga emas kemarin malah turun.
Berbicara melalui video, Trump tidak menyebutkan Fed secara langsung tetapi dengan jelas menyatakan bahwa dia akan mendorong penurunan suku bunga.
Trump juga meminta para pemimpin bisnis global untuk memproduksi barang mereka di Amerika Serikat atau menghadapi ancaman tarif. Dia juga mengatakan bahwa pemerintahannya sedang berusaha mengakhiri perang Rusia-Ukraina, tetapi Trump memberikan sedikit rincian tentang bagaimana dia berencana untuk melakukannya.
“Pesan saya kepada setiap bisnis di dunia sangat sederhana: Datanglah dan buat produk Anda di Amerika, dan kami akan memberikan pajak yang sangat rendah dibandingkan negara mana pun di dunia,” kata Trump.
“Tetapi jika Anda tidak membuat produk Anda di Amerika, yang merupakan hak prerogatif Anda, maka dengan sangat sederhana Anda akan dikenakan tarif. Jumlahnya berbeda, tetapi tetap tarif.” imbuhnya.
Pasar masih dihantui ketidakpastian terkait kebijakan perdagangan dan geopolitik. Ancaman tarif baru terhadap Kanada, Meksiko, Uni Eropa, dan China menciptakan keresahan, sementara negosiasi terkait perang di Ukraina juga belum menunjukkan hasil konkret.
“Ketidakpastian ini membuat investor cenderung memilih emas sebagai aset aman. Namun, harga emas mungkin akan bergerak stabil dalam waktu dekat sambil menunggu kejelasan lebih lanjut dari kebijakan-kebijakan tersebut,” ujar Daniel Pavilonis, analis senior dari RJO Futures, dikutip Reuters.
Ketegangan politik dan ekonomi global yang masih memanas membuat logam mulia seperti emas tetap menjadi instrumen andalan untuk mengelola risiko pasar.
“Saya akan menuntut agar suku bunga diturunkan segera. Dan demikian juga, suku bunga seharusnya turun di seluruh dunia. Suku bunga harus mengikuti kita di seluruh dunia.” tutur Trump, dikutip dari CNBC International.
Komentar ini merupakan serangan awal kepada pejabat Fed. Trump dikenal memiliki hubungan yang tidak baik dengan Chairman The Fed Jerome Powell. Dia sering mengkritik Ketua Jerome Powell, yang diangkat oleh Trump, terkadang menyebut para pembuat kebijakan “bodoh” dan membandingkan Powell dengan pegolf yang tidak bisa memasukkan bola ke lubang