Harga Perak bertahan kokoh di atas $36,80 per ons pada hari Jumat (4/7), yang mendekati level tertinggi dalam 13 tahun karena meningkatnya ketegangan perdagangan global mendorong permintaan terhadap aset safe haven.
Para investor tetap waspada setelah Presiden Donald Trump mengumumkan rencana untuk mulai mengirim surat berisi Tarif dagang baru atau kemungkinan perpanjangan tenggat waktu mulai hari Jumat, sehingga menambah ketidakpastian di Pasar global.
Menambah kekhawatiran Pasar, DPR AS telah mengesahkan RUU pemotongan Pajak dan belanja besar-besaran milik Trump, yang kini menunggu tanda tangan Presiden. Undang-undang ini diperkirakan akan memperlebar defisit anggaran federal lebih dari $3 triliun, memicu kekhawatiran fiskal jangka panjang.
Namun, Penguatan harga Perak tertahan oleh laporan ketenagakerjaan AS untuk bulan Juni yang lebih kuat dari perkiraan. Data ini meredakan kekhawatiran resesi dan mengurangi tekanan pada Federal Reserve untuk segera memangkas suku bunga.(yds)
Sumber: Trading Economics
Perak Bertahan Kuat di Tengah Ketegangan Perdagangan dan Kekhawatiran Fiskal
