Sterling Melemah Akibat RUU Kesejahteraan yang Picu Risiko Fiskal

Pound Sterling (GBP) diperdagangkan lebih rendah terhadap mayoritas mata uang utama pada hari Selasa (8/7). Mata uang Inggris ini berada dalam tekanan setelah munculnya kekhawatiran fiskal yang meningkat di Inggris menyusul pengajuan RUU kesejahteraan dengan anggaran lebih tinggi oleh pemerintahan Partai Buruh ke House of Commons pekan lalu.
RUU tersebut mencakup peningkatan tunjangan standar untuk program Universal Credit (UC), yang diperkirakan akan menambah beban utang negara sebesar £4,8 miliar hingga tahun fiskal 2029–2030. Kebijakan ini mendorong investor melepas Obligasi Pemerintah Inggris (gilts) karena meningkatnya risiko fiskal.
Sementara itu, Kanselir Keuangan Rachel Reeves mengonfirmasi bahwa Pemerintah akan menanggung beban tambahan tersebut, namun belum memberikan kejelasan apakah pendanaannya akan dilakukan melalui kenaikan Pajak atau pemangkasan belanja.
Reeves menyatakan:
“Tentu saja ada biaya dari perubahan kebijakan kesejahteraan yang telah disetujui Parlemen pekan ini, dan hal itu akan tercermin dalam Anggaran mendatang.”(yds)
Sumber: Fxstreet

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.