Harga Perak meningkat pada hari Kamis (10/7) diatas 1% dari penutupan sebelumnya. Meskipun Dolar AS menguat, permintaan untuk Perak masih positif dikarenakan kekhawatiran seputar Tarif Trump.
Penguatan harga Perak diperkirakan dipicu oleh dua faktor utama: permintaan investasi safe-haven di tengah ketidakpastian ekonomi global, dan sentimen positif terhadap logam industri ketika data ekonomi AS menunjukkan perlambatan inflasi . Meskipun demikian, Perak masih rentan terhadap pergerakan Dolar dan tingkat imbal hasil Obligasi—indeks ekonomi makro global yang terus mempengaruhi harga komoditas.
Secara teknikal, Perak berada di kisaran resistance sekitar USD 37,00 per ounce. Jika berhasil menembus level ini, terbuka potensi kenaikan lanjutan menuju USD 38,0–39,0 per ounce. Namun, perubahan kebijakan Federal Reserve dan pergerakan imbal hasil Obligasi tetap menjadi risiko utama. (Arl)
Sumber : newsmaker.id
Perak Diangkat oleh Sentimen Positif, Tapi Risiko Dolar Mengintai
