Dolar Menguat Tajam! Ancaman Tarif Trump Bikin Pasar Ketar-Ketir

Nilai tukar Dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama pada awal pekan ini, didorong oleh meningkatnya ketegangan perdagangan setelah Presiden Donald Trump mengancam akan mengenakan Tarif 30% terhadap Meksiko dan Uni Eropa mulai 1 Agustus. Di saat yang sama, pelaku Pasar bersiap menyambut rilis data inflasi (IHK) AS pada hari Selasa, yang dapat memberikan arah baru bagi kebijakan suku bunga The Fed.
Indeks Spot Dolar Bloomberg mencatat kenaikan untuk hari ketiga berturut-turut, sempat naik 0,2% sebelum terkoreksi tipis saat perdagangan dibuka di London. Analis teknikal melihat masih ada ruang bagi Penguatan Dolar lebih lanjut, terutama jika data inflasi mendukung skenario penundaan pemangkasan suku bunga.
Ancaman Tarif baru Trump dipublikasikan lewat dua surat resmi yang ia unggah di media sosial selama akhir pekan. Ia menegaskan bahwa Meksiko dan Uni Eropa akan dikenakan Tarif tinggi bila gagal menyepakati ulang perjanjian perdagangan dengan AS. Hal ini meningkatkan permintaan terhadap Dolar sebagai aset aman (safe haven), khususnya di tengah ketidakpastian geopolitik.
Beberapa mata uang utama melemah terhadap Dolar. Poundsterling (GBP/USD) turun hingga 0,3% ke 1,3452, level terendah dalam tiga minggu, sementara euro (EUR/USD) turun untuk hari keempat berturut-turut ke level 1,1651. Di sisi lain, Dolar Australia (AUD/USD) juga tertekan, turun 0,4% sebelum memangkas kerugian, meski data ekspor Tiongkok lebih baik dari perkiraan.
Saat ini, pelaku Pasar fokus menantikan rilis data CPI AS yang akan menjadi indikator utama arah kebijakan suku bunga Federal Reserve. Jika inflasi tetap tinggi, Dolar berpeluang menguat lebih lanjut. Namun, jika data melambat signifikan, spekulasi pemangkasan suku bunga bisa kembali mendorong pelemahan Dolar.
Sumber: (ayu-newsmaker)

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.