Minyak Naik Usai Sanksi UE, Pasar Panas oleh Ancaman Trump & Krisis Pasokan

Harga Minyak dunia kembali menguat setelah Uni Eropa mengumumkan paket sanksi ke-18 terhadap Rusia. Pada pukul 13.27 GMT, Minyak mentah Brent naik 68 sen (1%) menjadi $70,20 per barel, sementara WTI AS naik 81 sen (1,2%) ke level $68,35. Kenaikan ini juga diikuti oleh lonjakan harga Minyak gas berjangka rendah sulfur yang mencatat level tertinggi dalam 17 bulan terakhir.
Mengapa harga naik?
Pasar merespons sanksi terbaru Uni Eropa yang menurunkan batas harga pembelian Minyak mentah Rusia oleh negara-negara G7 menjadi $47,6 per barel dan melarang impor produk Minyak olahan dari Rusia. Selain itu, UE menetapkan kilang Rosneft di India sebagai target sanksi, memicu kekhawatiran pasokan bahan bakar ke Eropa. Lonjakan harga Minyak gas sebesar $3,50 menjadi $27,27 di atas Brent mencerminkan potensi kekurangan pasokan solar dan jet fuel di wilayah tersebut.
Siapa terdampak dan bagaimana dampaknya?
India dan Turki—yang selama ini menjadi pemasok utama solar dan bahan bakar jet ke Eropa—terdampak langsung. India adalah importir Minyak mentah Rusia terbesar, dan sebagian bahan bakar olahan dari kilang mereka kini akan dibatasi aksesnya ke Pasar Eropa. Akibatnya, pasokan ke Eropa bisa terganggu dan harga energi regional meningkat.
Apa yang masih ditunggu Pasar?
Investor kini menanti kepastian dari Amerika Serikat. Presiden Trump telah mengancam sanksi tambahan terhadap negara-negara yang masih membeli Minyak Rusia jika tidak ada kemajuan dalam kesepakatan damai dalam 50 hari ke depan. Namun, hingga kini AS belum mendukung penuh sanksi terbaru UE, membuat penegakan kebijakan ini dipertanyakan. Analis juga menilai dampak dari penurunan batas harga bisa terbatas jika logistik dan penegakan tidak solid.
Bagaimana prospeknya ke depan?
Meski Pemerintah Irak menyatakan akan segera melanjutkan ekspor Minyak dari wilayah Kurdistan, laporan Reuters menyebut pengiriman kemungkinan belum akan dimulai dalam waktu dekat. Hal ini menambah tekanan ke sisi pasokan global. Dengan latar belakang sanksi, potensi gangguan logistik, dan ketegangan geopolitik, Pasar Minyak kemungkinan akan tetap bergejolak dalam waktu dekat.
Sumber: (ayu-newsmaker)

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.