Harga Emas mengalami pelemahan tipis pada hari Rabu (17/7), menyusul sesi perdagangan yang fluktuatif. Apa penyebabnya? Para pelaku Pasar sedang menimbang kemungkinan perubahan kepemimpinan di bank sentral AS, menyusul rumor bahwa Presiden Donald Trump mungkin akan memecat Jerome Powell dari jabatannya sebagai Ketua The Fed. Isu ini memicu ketidakpastian baru di Pasar keuangan.
Meskipun seorang pejabat Gedung Putih sempat menyatakan bahwa Trump kemungkinan akan mengejar pemecatan Powell, Presiden kemudian menenangkan Pasar dengan mengatakan ia “tidak berencana melakukan apa pun” terkait hal itu. Namun, kekhawatiran soal campur tangan politik tetap membayangi. Jika Powell benar-benar diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir pada 2026, hal ini bisa menimbulkan keraguan terhadap independensi The Fed.
Harga Emas batangan sempat menyentuh level $3.330 per ons setelah sebelumnya naik 0,7%. Logam mulia ini sebenarnya sudah naik lebih dari 25% sepanjang tahun ini, didorong oleh ketegangan geopolitik, konflik dagang, serta pembelian dari bank sentral dan dana ETF. Namun pada pukul 16.26 waktu Singapura, harga Emas turun 0,5% ke $3.331,34 per ons, sementara indeks Dolar Bloomberg naik 0,3%.
Selain Emas, komoditas logam lainnya juga mengalami tekanan. Harga platinum dan paladium yang sehari sebelumnya naik lebih dari 3%, turut terkoreksi. Saat ini, investor cenderung bersikap hati-hati sambil menunggu perkembangan lebih lanjut soal masa depan Powell dan arah kebijakan moneter AS.
Sumber: (ayu-newsmaker)
Harga Emas Melemah, Pasar Cemas Menanti Nasib Powell
